Minggu, 22 Juni 2008

tugas pengantar pendidikan

TUGAS PENGANTAR PENDIDIKAN

ERLIN MARINA SARI

200741500032

PRODY.PENDIDIKAN BIOLOGI

Salah satu keunikkan dunia pendidikan di Indonesia

Ketika beberapa hari yang lalu (11/3) telah berhasil mendapatkan mobil pintar dari Ibu negara di Jakarta karena keperduliannya Pemkab Jember yang telah berhasil menuntaskan buta aksara sekitar 31 ribu-an yang belum melek huruf.

Dalam waktu dekat juga ditawari oleh Ibu Negara, Ani SBY lewat wakilnya Nur Laily (Istri Mentri Pertanian, Anton Priantono) saat menyerahkan mobil dinas kepada Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember yang diwakili oleh Wakil Ketuanya.

Melihat ketulusan dari Pemkab Jember dan masyarakatnya penuntasan KF di Jember. SIKIB (Solisaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) sekali lagi menawarkan tidak saja mobil pintar tapi lebih hebat lagi yakni rumah pintar. “Saat sebelum pulang Jember ditawari lagi 2 unit rumah pintar,”ungkap Kasi PLS (Pendidikan Luar Sekolah) Sudiyono saat mendampingi Sekda dan Kadis Pendidikan Jember.

Bagi Dinas Pendidikan yang memiliki program penuntasan KF di Jember akan mempersiapkan proposal yang diharapkan oleh SIKIB. “Sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang diinginkan dari SIKIB akan kita buat proposal secepatnya,”cetus Sudiyono.

Hanya saja menurut Sudiyono yang perlu menjadi pertimbangan kita yakni tempat yang semestinya harus dipersiapkan oleh Pemkab Jember yaitu berupa rumah bertipe 70. “Dengan adanya fasilitas itu nantinya isi dari rumah itu akan diberi oleh SIKIB berupa sarana dan prasaranya,”pungkasnya.

Menurut Sudiyono rumah pintar yang akan diberikan oleh SIKIB tidak sama dengan pada umumnya rumah yang berisi buku perpustakaan. “Namun rumah itu menurut penjelasan Ibu Nur rumah itu berfungsi sebagai tempat untuk meningkatkan sumber daya manusia berupa tempat pelatihan,” singkatnya.

Lebih lanjut rumah pintar nantinya menurut Sudiyono akan berfungsi untuk mencetak SDM masyarakat Jember untuk lebih pintar dan lebih terampil. “Artinya calon peserta disitu akan diajari dan dilatih disitu. Hanya saja perlu dipikirkan dan dikaji lagi,”tuturnya.

Sebelum mendapatkan rumah pintar tentunya kita harus siap terkait dengan rumah yang akan dijadikan tempatnya. “Setelah itu mungkin kita perlu memikirkan tenaga pengajarnya karena sangat terkait dengan mencetak manusia agar lebih terampil lagi,”ungkap Sudiyono.

Hal itu mungkin bisa dilakukan sharing dengan beberapa unit kerja yang telah memiliki tenaga yang telah berpengalaman melatih. “Kalau bisa dikerjasamakan kenapa tidak, mungkin lewat ini pula nantinya sinergisitas unit kerja lebih terwujudkan demi masyarakat Jember meningkatkan ekonomi dan lebih sejahtera,” jelas Sudiyono lagi.
SIKIB disampaikan oleh Sudiyono tidak sekedar memberi mobil pintar ke Jember tapi diimbangi dengan ketatnya pelaporannya. “Kalau mobil pintar saja dimintai laporan berapa masyarakat yang mau datang dan mau melihat,”bebernya.

Sebagai pembanding ketika SIKIB memberikan satu unit mobil pintar yang berisi 750 judul buku, 2 unit komputer, alat APE PAUD, Frisher 1 unit dan sebagainya. “Bisa jadi rumah pintar demikian juga ketatnya dalam pelaporan nantinya, tapi itu merupakan tantangan bagi kita demi kemajuan masyarakat Jember,”imbuh Sudiyono. (www.google.co.id)

Tidak ada komentar: